Nama
: Meilani Yunda Pratiwi
NPM
: 14612527
Kelas
: 3SA04
Mata
kuliah : Jurnalistik 1
BERITA
Berita adalah informasi yang ditulis maupun disiarkan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Berita juga bisa disebut sebagai sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Namun dalam pengertian luas, berita kini bisa dikategorikan sesuai dengan situasi yang ingin diangkat atau diberitakan. Misalnya, bila tema yang diangkat bersifat entertaiment (hiburan), maka berita yang disajikan adalah berita yang mengandung unsur menghibur para pembaca maupun pemirsanya.
Contohnya: Berita mengenai rekomendasi tempat-tempat rekreasi seperti pantai dan pegunungan, atau tempat bersejarah seperti situs purbakala, museum, dan tempat menarik seperti perpustakaan, galeri atau pun kebun binatang.
BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Berita adalah informasi yang ditulis maupun disiarkan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Berita juga bisa disebut sebagai sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Namun dalam pengertian luas, berita kini bisa dikategorikan sesuai dengan situasi yang ingin diangkat atau diberitakan. Misalnya, bila tema yang diangkat bersifat entertaiment (hiburan), maka berita yang disajikan adalah berita yang mengandung unsur menghibur para pembaca maupun pemirsanya.
Contohnya: Berita mengenai rekomendasi tempat-tempat rekreasi seperti pantai dan pegunungan, atau tempat bersejarah seperti situs purbakala, museum, dan tempat menarik seperti perpustakaan, galeri atau pun kebun binatang.
BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Jakarta — Kamis, 25 September 2014. Saya dan
dua orang teman saya datang berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia yang berlokasi di Jl. Salemba Raya 28A, Jakarta. Ini adalah pertama
kalinya kami mengunjungi salah satu Perpustakaan terbesar di Indonesia ini.
Lokasinya sangat strategis karena berada tepat di tepi jalan raya yang dilalui
oleh kendaraan umum. Selain itu, gedung perpustakaan yang dibangun mencapai
tinggi sekitar 7 lantai itu membuatnya mudah ditemukan oleh para pengunjung
yang baru pertama kali datang ke sana.
Perpustakaan
Nasional RI terdiri dari dua buah gedung pencakar langit
berwarna cokelat, fasilitas umum seperti mushola yang cukup bersih dan lahan
parkir yang luas, serta sebuah gedung pertemuan yang biasa disewakan untuk
acara tertentu. Gedung pertemuan tersebut dulunya adalah awal cikal bakal dari
berdirinya Perpustakaan Nasional RI sebelum dibangun gedung yang baru.
Tujuan kami
datang ke Perpustakaan Nasional RI ini yaitu mencari referensi buku penunjang
materi dari beberapa mata kuliah yang kami pelajari. Tetapi untuk dapat
meminjam buku, kami diwajibkan untuk membuat kartu keanggotaan perpustakaan
terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami pun segera menuju ruang pendaftaran
keanggotaan yang tidak jauh dari pintu masuk. Kami dapat mendaftarkan diri dan
mendapatkan kartu keanggotaan tanpa dipungut biaya apapun atau gratis.
Terdapat beberapa
tahapan yang kami harus lakukan sebelum mendapatkan kartu tersebut. Yang
pertama, kami harus mengisi identitas pribadi dalam sebuah formulir digital
yang tersedia di depan ruang pendaftaran. Semua kolom wajib terisi, jika tidak,
maka petugas tidak akan mengizinkan pengunjung untuk mendapatkan kartu
keanggotaan. Setelah memastikan seluruh kolom terisi maka tambahkan tanda check untuk menyetujui peraturan yang
berlaku kemudian klik daftar. Lalu akan muncul nomor identitas yang harus
dicatat karena nomor tersebutlah yang menjadi akses untuk kegiatan pinjam
meminjam buku. Tahap selanjutnya, kami harus mengantri untuk menunggu giliran
dipanggil oleh petugas dan difoto untuk disertakan ke dalam kartu keanggotaan.
Setelah menunggu beberapa menit, kartu anggota tersebut pun akhirnya dapat kami
gunakan untuk mengisi buku tamu digital yang berada di pintu masuk dan juga
melakukan peminjaman buku.
Sebelum
menuju lantai dua, yaitu tempat dimana kami dapat mencari buku yang ingin
dipinjam, kami harus menitipkan identitas diri terlebih dahulu kepada pihak security. Di lantai dua, telah tersedia
komputer yang berperan sebagai katalog digital dan berisi data-data seluruh
buku yang terdapat di Perpustakaan Nasional RI. Format pencarian dapat
menggunakan nama pengarang/penulis maupun judul bukunya. Setelah menemukan buku
yang ingin dibaca, kami harus mengisi sebuah formulir. Kami harus mengisi data
buku yang ingin dipinjam sesuai dengan yang tertera di layar komputer dan
menyerahkannya pada pustakawan yang bertugas untuk mengkonfirmasi di lantai
berapa dan di rak mana buku tersebut terletak.
Kami pun
akhirnya menuju lantai tiga, tempat di mana buku yang ingin kami pinjam itu
terletak. Di lantai tiga terdapat dua buah ruangan, untuk mengetahui di ruangan
sebelah mana buku itu terletak, kami dapat melihatnya dari nomor panggil yang
tercantum di formulir permintaan peminjaman buku.
Setelah formulir diserahkan kepada pustakawan, kami diminta menunggu. Jika buku telah ditemukan, maka sang pustakawan akan memanggil nama peminjam melalui pengeras suara. Buku memang tidak dapat dipinjam untuk di bawa pulang tetapi hanya boleh dipinjam untuk dibaca di tempat. Meskipun tidak boleh di bawa pulang, namun perpustakaan menyediakan jasa fotocopy jika ada pembaca yang membutuhkan materi bacaan untuk di bawa pulang.
Nomor panggil yang menunjukkan di ruangan mana buku yang ingin dipinjam itu terletak |
Setelah formulir diserahkan kepada pustakawan, kami diminta menunggu. Jika buku telah ditemukan, maka sang pustakawan akan memanggil nama peminjam melalui pengeras suara. Buku memang tidak dapat dipinjam untuk di bawa pulang tetapi hanya boleh dipinjam untuk dibaca di tempat. Meskipun tidak boleh di bawa pulang, namun perpustakaan menyediakan jasa fotocopy jika ada pembaca yang membutuhkan materi bacaan untuk di bawa pulang.
Sistem
peminjaman buku di Perpustakaan Nasional RI ini memang bertujuan untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Misalnya, pembaca dengan atau tanpa sengaja menghilangkan, merusak, melipat
atau pun mencorat-coret buku. Karena bagaimana pun juga, buku adalah jendela
ilmu yang harus dijaga untuk memberikan manfaat kepada generasi mendatang.
Sebagai
pembaca, kami merasa sedikit kecewa karena sistem peminjaman buku ini yang
memang tidak sebebas perpustakaan pada umumnya. Kami tidak bisa lagi menelusuri
rak-rak buku sebebas dulu. Padahal tidak semua pembaca datang ke perpustakaan
hanya untuk mencari buku yang telah diketahui judul maupun pengarangnya. Sebagian
pembaca lainnya tentu menginginkan adanya kebebasan untuk membaca buku-buku
yang belum pernah mereka baca sebelumnya. Kebebasan yang dimaksud tentunya
tetap harus menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab untuk menjaga buku yang
dipinjam.
Kunjungan
kami ke Perpustakaan Nasional RI kali ini cukup berkesan. Namun ke depannya perpustakaan
milik seluruh rakyat Indonesia ini masih membutuhkan pembenahan yang lebih
baik. Agar dapat mencerdaskan seluruh generasi penerus bangsa serta
mengantarkan mereka untuk berkompetisi dengan masyarakat global melalui ilmu
yang didapat dari lembaran-lembaran ilmu yang bernama buku.