Harapan itu selalu ada untuk orang-orang yang tidak mudah menyerah! Semangaaaaaaaaaaaaaat! :)

Sabtu, 27 September 2014

BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Nama : Meilani Yunda Pratiwi
NPM : 14612527
Kelas : 3SA04
Mata kuliah : Jurnalistik 1

BERITA

Berita adalah informasi yang ditulis maupun disiarkan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Berita juga bisa disebut sebagai sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Namun dalam pengertian luas, berita kini bisa dikategorikan sesuai dengan situasi yang ingin diangkat atau diberitakan. Misalnya, bila tema yang diangkat bersifat entertaiment (hiburan), maka berita yang disajikan adalah berita yang mengandung unsur menghibur para pembaca maupun pemirsanya. 

Contohnya: Berita mengenai rekomendasi tempat-tempat rekreasi seperti pantai dan pegunungan, atau tempat bersejarah seperti situs purbakala, museum, dan tempat menarik seperti perpustakaan, galeri atau pun kebun binatang.


BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Jakarta — Kamis, 25 September 2014. Saya dan dua orang teman saya datang berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berlokasi di Jl. Salemba Raya 28A, Jakarta. Ini adalah pertama kalinya kami mengunjungi salah satu Perpustakaan terbesar di Indonesia ini. Lokasinya sangat strategis karena berada tepat di tepi jalan raya yang dilalui oleh kendaraan umum. Selain itu, gedung perpustakaan yang dibangun mencapai tinggi sekitar 7 lantai itu membuatnya mudah ditemukan oleh para pengunjung yang baru pertama kali datang ke sana.

Perpustakaan Nasional RI terdiri dari dua buah gedung pencakar langit berwarna cokelat, fasilitas umum seperti mushola yang cukup bersih dan lahan parkir yang luas, serta sebuah gedung pertemuan yang biasa disewakan untuk acara tertentu. Gedung pertemuan tersebut dulunya adalah awal cikal bakal dari berdirinya Perpustakaan Nasional RI sebelum dibangun gedung yang baru.

Tujuan kami datang ke Perpustakaan Nasional RI ini yaitu mencari referensi buku penunjang materi dari beberapa mata kuliah yang kami pelajari. Tetapi untuk dapat meminjam buku, kami diwajibkan untuk membuat kartu keanggotaan perpustakaan terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami pun segera menuju ruang pendaftaran keanggotaan yang tidak jauh dari pintu masuk. Kami dapat mendaftarkan diri dan mendapatkan kartu keanggotaan tanpa dipungut biaya apapun atau gratis.

Terdapat beberapa tahapan yang kami harus lakukan sebelum mendapatkan kartu tersebut. Yang pertama, kami harus mengisi identitas pribadi dalam sebuah formulir digital yang tersedia di depan ruang pendaftaran. Semua kolom wajib terisi, jika tidak, maka petugas tidak akan mengizinkan pengunjung untuk mendapatkan kartu keanggotaan. Setelah memastikan seluruh kolom terisi maka tambahkan tanda check untuk menyetujui peraturan yang berlaku kemudian klik daftar. Lalu akan muncul nomor identitas yang harus dicatat karena nomor tersebutlah yang menjadi akses untuk kegiatan pinjam meminjam buku. Tahap selanjutnya, kami harus mengantri untuk menunggu giliran dipanggil oleh petugas dan difoto untuk disertakan ke dalam kartu keanggotaan. Setelah menunggu beberapa menit, kartu anggota tersebut pun akhirnya dapat kami gunakan untuk mengisi buku tamu digital yang berada di pintu masuk dan juga melakukan peminjaman buku.

Sebelum menuju lantai dua, yaitu tempat dimana kami dapat mencari buku yang ingin dipinjam, kami harus menitipkan identitas diri terlebih dahulu kepada pihak security. Di lantai dua, telah tersedia komputer yang berperan sebagai katalog digital dan berisi data-data seluruh buku yang terdapat di Perpustakaan Nasional RI. Format pencarian dapat menggunakan nama pengarang/penulis maupun judul bukunya. Setelah menemukan buku yang ingin dibaca, kami harus mengisi sebuah formulir. Kami harus mengisi data buku yang ingin dipinjam sesuai dengan yang tertera di layar komputer dan menyerahkannya pada pustakawan yang bertugas untuk mengkonfirmasi di lantai berapa dan di rak mana buku tersebut terletak.

Kami pun akhirnya menuju lantai tiga, tempat di mana buku yang ingin kami pinjam itu terletak. Di lantai tiga terdapat dua buah ruangan, untuk mengetahui di ruangan sebelah mana buku itu terletak, kami dapat melihatnya dari nomor panggil yang tercantum di formulir permintaan peminjaman buku. 

Nomor panggil yang menunjukkan di ruangan mana buku yang ingin dipinjam itu terletak


Setelah formulir diserahkan kepada pustakawan, kami diminta menunggu. Jika buku telah ditemukan, maka sang pustakawan akan memanggil nama peminjam melalui pengeras suara. Buku memang tidak dapat dipinjam untuk di bawa pulang tetapi hanya boleh dipinjam untuk dibaca di tempat. Meskipun tidak boleh di bawa pulang, namun perpustakaan menyediakan jasa fotocopy jika ada pembaca yang membutuhkan materi bacaan untuk di bawa pulang.

Sistem peminjaman buku di Perpustakaan Nasional RI ini memang bertujuan untuk  mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, pembaca dengan atau tanpa sengaja menghilangkan, merusak, melipat atau pun mencorat-coret buku. Karena bagaimana pun juga, buku adalah jendela ilmu yang harus dijaga untuk memberikan manfaat kepada generasi mendatang.

Sebagai pembaca, kami merasa sedikit kecewa karena sistem peminjaman buku ini yang memang tidak sebebas perpustakaan pada umumnya. Kami tidak bisa lagi menelusuri rak-rak buku sebebas dulu. Padahal tidak semua pembaca datang ke perpustakaan hanya untuk mencari buku yang telah diketahui judul maupun pengarangnya. Sebagian pembaca lainnya tentu menginginkan adanya kebebasan untuk membaca buku-buku yang belum pernah mereka baca sebelumnya. Kebebasan yang dimaksud tentunya tetap harus menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab untuk menjaga buku yang dipinjam.


Kunjungan kami ke Perpustakaan Nasional RI kali ini cukup berkesan. Namun ke depannya perpustakaan milik seluruh rakyat Indonesia ini masih membutuhkan pembenahan yang lebih baik. Agar dapat mencerdaskan seluruh generasi penerus bangsa serta mengantarkan mereka untuk berkompetisi dengan masyarakat global melalui ilmu yang didapat dari lembaran-lembaran ilmu yang bernama buku.