WAITING
FOR PETER PAN
By Meilani Yunda P.
Breeze
…
Angin
itu membelai lembut ranting-ranting
Di tengah
senja yang temaram …
Dan
kian menggelap …
Layaknya
sinar dari sepasang mata yang menatap di balik jendela kamarnya …
Dia,
yang selalu ingin habiskan sisa hidupnya bersama Peter Pan …
Menghabiskan
waktunya seperti sepasang lilin di depan matanya,
Padam
di detik yang sama …
Bersama
Peter di Neverland ~
Breeze
kembali …
Kali
ini ‘tak membelai tapi menghempas!
Menghempas
ranting rapuh berbunga layu …
Namun
ranting terus bertahan dalam penantian
Menanti
hadirnya cercah mentari dan pelukan air dari langit
Seperti
sepasang mata yang juga terus menanti
Dari
balik jendela kusam penuh debunya …
Ranting
renta ingin Tuhan berikannya harapan hidup …
Dan
sepasang mata ingin pangeran kecilnya, Peter Pan
Membawanya
terbang ke Neverland sebagai perpanjangan tangan dari Tuhan …
Selamanya
bersama Peter berada di Neverland ~
March
18, 2014
March
19, 2014
Dear,
Peter Pan …
Did
you remember? The day we’ve ever met at first time …
Since
that day, actually, I wanna stay in your old tree stump… and
your heart. But, I
think … it has never happened. Never.
I
wish to meet you again and hope can fix this feeling.
With
love,
Your
Wendy.