ILMU SOSIAL DASAR #
1.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
A.
Pengertian
Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan
manusia menjadi pemandangan sehari-hari di salah satu sudut ibu kota India, New
Delhi ini. PBB dalam salah satu laporannya menyebut setelah 2028, jumlah
penduduk India akan melampaui China.
|
Sedangkan pengertian dari pertumbuhan
penduduk adalah suatu proses perubahan peningkatan populasi penduduk yang bisa
berubah sewaktu-waktu dan bisa dihitung perubahan jumlahnya, misalnya seperti
Indonesia yang mengadakan sensus penduduk setiap sepuluh tahun sekali.
B.
Pertumbuhan
Penduduk Dunia
Pertumbuhan
penduduk di dunia diperkirakan telah melampaui prediksi, seperti yang dilansir
oleh media masa elektronik kompas.com.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan, pertumbuhan jumlah penduduk dunia
ternyata lebih tinggi daripada perkiraan dua tahun lalu. Revisi prediksi
pertumbuhan tersebut memunculkan pertanyaan soal daya dukung alam dan sejumlah
masalah lain.
Dalam
laporan bertajuk ”Prospek Populasi Dunia: Revisi 2012” yang dirilis di Markas
Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (14/6), disebutkan, penduduk
dunia akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun 2025 dari jumlah 7,2 miliar
jiwa saat ini. Jumlah itu akan terus berkembang menjadi 9,6 miliar pada tahun
2050. Prediksi sebelumnya, penduduk dunia diperkirakan ”hanya” mencapai 9,3
miliar jiwa pada 2050.
Menurut
laporan terbaru ini, pertumbuhan penduduk paling tinggi akan terjadi di
negara-negara berkembang, dan lebih dari setengah penambahan jumlah penduduk
dunia itu akan terjadi di Afrika. PBB memperkirakan, pada awal abad depan,
populasi penduduk bumi bisa mencapai 16,6 miliar jiwa. Pertumbuhan penduduk
terbesar akan terjadi di negara-negara miskin.
Menurut
Direktur Divisi Populasi pada Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB John
Wilmoth, yang paling mengkhawatirkan adalah munculnya dua kondisi ekstrem. Di
satu sisi, pertumbuhan penduduk cepat di negara-negara miskin. Sebaliknya, di
negara-negara kaya, populasi penduduknya menurun dengan penduduk yang makin
tua.
Jumlah
penduduk di negara-negara paling terbelakang diperkirakan akan naik dua kali
lipat dari 898 juta jiwa tahun ini menjadi sekitar 1,8 miliar jiwa pada tahun
2050. Adapun populasi negara-negara maju diperkirakan hanya bertambah dari 1,25
miliar pada tahun ini menjadi 1,28 miliar pada tahun 2100.
Wilmoth
mengatakan, untuk mencegah timbulnya masalah itu, yang perlu dihindari saat ini
adalah pertumbuhan cepat karena angka fertilitas terlalu tinggi, atau penuaan
populasi yang cepat karena angka fertilitas terlalu rendah.
Menurut
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional Julianto Witjaksono, Jumat, saat ini angka
fertilitas total (TFR) Indonesia 2,6 dan mengalami stagnasi selama 10 tahun.
Target menurunkan TFR pada tahun 2015 menjadi 2,1 tidak tercapai.
Menurut
Julianto, target penurunan TFR itu akan disesuaikan secara bertahap, yakni 2,3
pada tahun 2015; 2,2 pada tahun 2020; dan 2,1 pada tahun 2025. Jika target
tercapai, penduduk Indonesia diproyeksikan menjadi 281,5 juta pada tahun 2025
dan 330 juta jiwa pada tahun 2050.
Jika
target tidak tercapai, jumlah penduduk Indonesia akan meledak dan menjadi beban
perekonomian. Anggaran negara akan banyak terserap untuk penyediaan pangan dan
layanan pendidikan dan kesehatan.
Terkait
ketahanan pangan Indonesia, Deputy Country Director Oxfam Aloy Suratin
mengatakan, Indonesia memiliki potensi untuk bisa memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri secara swasembada.
Tantangan
yang dihadapi Indonesia terutama pada ketersediaan lahan dan risiko dalam
proses produksi pangan. Di samping itu, pangan lokal juga harus menjadi
strategi utama dari swasembada pangan.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTAMBAHAN PENDUDUK
Terjadinya pertambahan penduduk
disebabkan oleh adanya dinamika pertumbuhan penduduk. Pertambahan penduduk
terjadi karena adanya unsur lahir, mati, datang, dan pergi dari penduduk
sendiri. Karena keempat unsur tersebut, pertambahan penduduk bisa dihitung
dengan cara:
Pertambahan penduduk = ( lahir – mati ) +
( datang – pergi ).
Pertambahan penduduk alami, karena diperoleh dari selisih kelahiran
dan kematian. Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat
fertilitas dan mortalitas.
1.
FERTILITAS / TINGKAT KELAHIRAN
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari
jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran
yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan
kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR
ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang
disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah
kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu
tahun.
2.
MORTALITAS / TINGKAT KEMATIAN
Mortalitas
atau angka rata-rata tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate
(CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut :
Pn = (1 + r) n x Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi
penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam persen
n = jumlah dari tahun yang akan
diketahui
Po = jumlah penduduk yang
diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah
penduduk Indonesia 96 juta, dengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 %, berapa penduduk
Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001
penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96 juta = 248 juta.
3.
MIGRASI / PERPINDAHAN
Migrasi Nasional |
Migrasi Inernasional |
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk menetap.
Migrasi terbagi menjadi dua macam:
MIGRASI
INTERNASIONAL , yaitu:
1.
Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk
dari suatu negara asal ke negara lain. Contohnya yaitu seorang Warga Negara
Indonesia yang beremigrasi ke London dan menetap di sana.
2.
Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk
dari suatu negara ke negara lain.
3.
Remigrasi, yaitu kembalinya
penduduk ke negara asalnya. Contohnya yaitu misalnya seorang mantan Warga
Negara Indonesia yang sudah menetap di luar negeri, ingin kembali menjadi Warga
Negara Indonesia, atau para TKI yang pulang ke Indonesia setelah mengadu nasib
di luar negeri.
MIGRASI
NASIONAL, yaitu:
1.
Urbanisasi, yaitu perpindahan
penduduk dari Desa ke Kota.
2.
Transmigrasi, yaitu perpindahan
penduduk dari suatu pulau ke pulau lain.
3.
Ruralisasi, yaitu perpindahan
penduduk dari Kota ke Desa.
4.
Evakuasi, yaitu perpindahan dari
tempat yang tidak aman ke tempat aman.
PROSES
MIGRASI
Proses
migrasi dipengaruhi oleh semakin padatnya jumlah penduduk. Proses ini terjadi
ketika suatu pulau kelebihan jumlah penduduk dan penduduknya dimigrasikan ke
pulau lain.
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada
suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada
masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian
kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan
oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk
menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk
kepentingan masyarakat.
Perubahan
kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena
manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara
kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap
perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu
akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Berikut pembahasannya:
a. Cara Berpakaian
Cara
berpakaian orang Indonesia cenderung menggunakan bahan yang dapat menyerap keringat,
karena Indonesia termasuk dalam daerah tropis. Sebelum era globalisasi terjadi
di Indonesia, masyarakat umum di Indonesia kebanyakan masih menggunakan pakaian
yang terbilang simple seperti kaos, blouse, celana bahan, celana jeans
dengan bagian bawah bermodel melebar, dan sebagainya. Belum terlalu banyak
macam dan modelnya.
Begitupun
suku-suku di Indonesia yang memiliki berbagai macam baju adat sesuai daerah
tempat tinggalnya. Misalnya, kaum perempuan di kota Solo dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, kebanyakan masyarakat asli daerah tersebut masih mengenakan pakaian
adat dalam keseharian mereka, yaitu kebaya.
Namun,
setelah kedatangan era globalisasi dari kebudayaan barat, cara berpakaian orang
Indonesia pun mulai berubah mengikuti tren. Pakaian-pakaian yang dijual di
pasar sampai di mall pun kini memiliki banyak model dan corak warna ataupun
motif. Celana jeans pun punya banyak macam dan dari berbagai merk, tidak hanya
yang modelnya lebar di bagian bawah, tetapi ada yang modelnya menyempit ke
bawah dan biasa disebut sebagai celana pensil.
b. Gaya Rambut
Zaman
dahulu tatanan gaya rambut masyarakat Indonesia mungkin masih memiliki gaya
yang biasa saja atau mengikuti artis zaman itu seperti Elvis Persley untuk para
pria, dan gaya Marlin Monroe misalnya untuk para wanita. Atau mungkin gaya
rambut artis-artis Indonesia di zamannya. Sekarang gaya rambut masyarakat
Indonesia tidak lagi monoton yang itu-itu saja, tetapi juga memiliki banyak
macamnya. Misalnya gaya rambut Ahmad Dhani, salah satu artis dan musisi
Indonesia yang selalu memiliki gaya rambut unik dan sering ditiru oleh
anak-anak sampai remaja, selain itu juga ada gaya-gaya rambut vokalis band dari
Indonesia seperti Iman J-Rocks, Pasha Ungu, Ariel Noah, dan masih banyak lagi
gaya rambut artis yang ditiru oleh remaja Indonesia. Tidak hanya para artis
asal Indonesia yang menjadi kiblat untuk meniru gaya rambut mereka, tetapi juga
dari artis-artis luar negeri, seperti gaya rambut ala Korea para personil Super
Junior, ShiNee, BigBang, dan lain-lain. Ada juga yang meniru gaya rambut
personil One Direction, boyband yang berasal dari Inggris.
c. Bahasa Keseharian
Bahasa
keseharian yang sering digunakan sebelum era globalisasi datang cenderung
bahasa daerah atau bahasa asli negara kita, yaitu Bahasa Indonesia. Mungkin
sudah muncul bahasa-bahasa serapan dari Bahasa Belanda ataupun Bahasa Inggris
yang dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetapi belum sebanyak
sekarang. Sekarang, masyarakat Indonesia sudah banyak mendengar bahasa-bahasa
baru dari berbagai media seperti televisi dan internet. Meskipun bahasa baru
yang didengar dari televisi dan internet itu bukanlah bahasa baku atau formal,
tetapi sering disebut sebagai bahasa gaul atau bahasa ‘alay’. Para penonton televisi
menjadi lebih suka menggunakan bahasa-bahasa ‘alay’ yang dianggap menjadi tren
bahasa atau hanya ingin agar tidak dianggap kuper karena tidak mengikuti
perkembangan di televisi. Di sisi lain, kebanyakan remaja Indonesia sedang
terserang demam K-Pop atau musik asal negara Korea baik dari boyband, girlband,
atau penyanyi solonya. Tidak sedikit juga yang mempunyai kemampuan berbahasa
mumpuni meski masih umur belasan, bisa berbahasa Inggris atau bahasa asing
lainnya dengan sangat baik. Oleh karena itu, perkembangan berbahasa asing di
Indonesia semakin membaik, apalagi Indonesia yang sering dikunjungi oleh
turis-turis dari mancanegara yang sekedar berlibur bahkan ada yang menetap
menjadi Warga Negara Indonesia, bisa memberikan peluang besar untuk masyarakatnya
mempelajari bahasa asing langsung pada native
speakernya.
d.
Tempat berbelanja dan Makanan favorit
Kalau
dahulu, masyarakat lebih sering ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok atau
kebutuhan sandang juga membeli jajanan pasar seperti kue cucur, putri ayu, kue
ku, kue lapis, kue serabi, getuk, dan masih banyak macamnya. Karena memang
belum terdapat swalayan atau mall yang dibangun.
Tetapi
sekarang, segala kebutuhan telah tersedia. Malah kini kita memiliki banyak
pilihan dari satu jenis produk, tinggal memilih sesuai kebutuhan, mau yang
terjangkau atau yang harganya tinggi. Tempat untuk membelanjakan uang pun kita
bisa memilihnya, mau ke pasar tradisional, pasar modern, atau swalayan serta
mall. Ketika ke pasar tradisional tentu kita akan mendapatkan harga yang lebih
terjangkau daripada harga yang dipatok swalayan serta mall. Tetapi kelebihan
saat berbelanja di swalayan dan mall, kita akan berbelanja dengan atmosfer yang
lebih nyaman dengan adanya fasilitas AC dan kebersihan yang lebih terjamin
ketimbang di pasar.
Untuk
makanan favorit, dulu masyarakat Indonesia lebih sering menjadikan kacang
tanah, ubi, singkong, dan jenis ketela rambat lainnya. Serta jajanan pasar
sebagai cemilan. Namun sekarang, rumah makan dan restoran serta restoran mini
yang biasa disebut ‘cafe’ sudah banyak tersebar di sekitar kita. Banyak remaja
yang pasti punya ‘cafe’ favorit yang menghidangkan menu favorit mereka. Dari
yang hidangan pembuka, hidangan utama sampai dessert atau hidangan penutup. Menu makanannya bermacam-macam, dari
masakan Asia sampai masakan Eropa atau Amerika. Ada lasagna, spaghetti, pasta,
steak, pizza, hamburger, dan lain-lain mereka jadikan sebagai makanan favorit.
Mereka sampai tahu sekali bahan-bahan, cara pembuatan, sampai selalu hafal
bagaimana rasa makanan tersebut. Semuanya hidangan yang asal muasalnya dari
luar negeri. Tapi, apakah mereka sudah mengerti bagaimana makanan asli dari
Indonesia sendiri? Bahkan ada, orang Indonesia yang menjadi koki handal sampai
bekerja di luar negeri, hafal dan paham betul seluk beluk masakan luar negeri
tetapi nol besar tentang masakan negeri asalnya sendiri. Seharusnya
remaja-remaja di Indonesia mulai mengenal bahan makanan Indonesia yang dominan
dengan rempah-rempah. Kita patut untuk bangga juga, makanan asli Indonesia sudah
ada yang terkenal sampai ke luar negeri yaitu rendang, makanan khas masyarakat
Padang. Ada sate lilit dari Bali, Gudeg dari Yogyakarta, serta masih banyak
lagi makanan-makanan khas asli Indonesia yang tidak kalah enak dengan masakan
luar negeri. Seharusnya sebagai generasi muda penerus bangsa itu mengetahui
seluk beluk kebudayaan dan adat istiadat daerahnya serta hal-hal yang berkaitan
dengan kebudayaan daerahnya.
3. KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan
barat dewasa ini sudah semakin berkembang pesat mempengaruhi kebiasaan dan
keseharian masyarakat Indonesia. Dari mulai cara berpakaian, gaya rambut,
bahasa keseharian, sampai makanan dari luar negeri yang malah dijadikan makanan
favorit oleh masyarakat. Selain itu, dilihat dari bidang teknologi, Indonesia
terus dijejali dengan barang-barang elektronik dengan berbagai kecanggihannya.
Seperti smartphone, android, blackberry, dan mereka terus mendatangkan
produk-produk mereka ke Indonesia. Namun, semua itu memiliki sisi positif
maupun sisi negatif.
Berikut
terdapat contoh kasus yang akan kita analisis:
HEDON,
BUDAYA BARAT YANG MENGKHAWATIRKAN
Budaya adalah suatu kebiasaan, perilaku, dan
tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga berkembang menjadi suatu gaya
hidup sehari-hari. Karakter suatu kelompok atau masyarakat pun dapat dikatakan
sebagai budaya. Bentuk dan macam-macam sistem budaya dapat terlihat dari agama,
adat istiadat, politik, gaya hidup, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan (seni
arsitektur), bahkan karya seni yang bernilai tinggi setiap negara memiliki
budaya dan keunikannya tersendiri. Begitupun demikian dengan budaya barat.
PENGARUH
BUDAYA BARAT DI INDONESIA
Indonesia memiliki berbagai macam budaya, suku, dan
bahasa. Keunikannya membuat wisatawan asing banyak berkunjung dan menjadikan
Indonesia sebagai tempat wisata. Keanekaragaman hayati dan hewani menjadi salah
satu daya tarik yang patut dikunjungi. Keindahan laut dan hutannya sudah diakui
di segala penjuru dunia. Namun tak dapat dipungkiri bahwa pengaruh budaya dari
barat cukup besar pada masyarakt Indonesia saat ini. Seiring perkembangan zaman
dari waktu ke waktu, menimbulkan pergeseran nilai-nilai budaya yang ada di
Indonesia.
Mengapa itu bisa terjadi? Kiranya patut kita pahami
bahwa kebudayaan memiliki ilmu tersendiri. Dalam ilmu kependudukan, budaya
tidak bisa dipisahkan dengan kependudukan. Budaya berkaitan erat dengan
perencanaan wilayah karena akan berpengaruh pada kebutuhan masyarakat yang
mendiami wilayah tersebut.
Tolak ukur dari konsumtif tidaknya penduduk yang ada
di wilayah tersebut, terlihat dari sarana dan prasarana yang ada. Dapat diambil
contoh, apabila penduduk memiliki pola konsumtif, maka terlihat dari banyaknya
mall, dan tempat hiburan lainnya. Berbeda dengan di pedesaan, budaya
tradisional serta kekeluargaan masih terasa kental.
Koperasi pun masih berjalan untuk kemakmuran anggota
dan penduduk desa. Namun, tidak semua desa masih mempertahankan budaya seperti
itu. Sudah banyak desa sudah terkontaminasi dengan budaya barat yang ada.
Apabila kita berbicara akan masyarakat pada zaman
Rasul, perang melawan kaum kafir atau kaum yang selalu berbuat kerusakan tentu
indentik dengan pertempuran. Bagi kaum yang akan merebut wilayah dan kekuasaan
umat Islam, maka perang di medan pertempuranlah yang pasti terjadi. Tumpah
darah memperebutkan wilayah dan agama menjadi taruhannya.
Namun kini, kita sedang berperang dengan pemikiran
yang sangat luar biasa besar, yaitu perang pemikiran akan budaya dari barat
yang perlahan tapi pasti merasuki pemikiran-pemikiran generasi muda Indonesia
pada saat ini. Kini kita tidak berperang dengan kuda dan pedang, namun fikiran
dan keimanan yang menjadi taruhannya.
Banyak cara budaya tersebut masuk ke Indonesia, di
antaranya melalui food, film, fashion, seks, sport, dan song. Hal tersebut bak
jamur yang terus tumbuh, nilai dan budaya Timur Indonesia mulai bergeser.
Pakaian sopan dan menutup aurat sekarang berubah menjadi hotpants dan baju
bertali satu.
Musik ala melayu berubah menjadi aliran Boyband dan
Girlband yang digandrungi kaula muda Indonesia. Tidak hanya itu, Rock dan
aliran Metal pun terus menjamur. Komunitas Punk terus tersebar di berbagai
daerah dengan dandanan yang khas, warna-warni rambut mowhak, sepatu boots,
rantai di pinggang, dan bergerombol.
Media televisi pun terus bermunculan. Konser musik
lebih rutin dibanding dengan konser amal. Tayangan di televisi Indonesia tiap
hari tidak lepas dari musik dan sinetron. Sehingga menjadikan pemuda bermental
sinetron yang tidak terlepas dari percintaan. Di pagi hari sudah disuguhi
dengan tayangan yang membeberkan aib dan gosip para selebritis. Ajang mencari
bakat dan audisi-audisi talenta terus dikembangkan, berbagai media terus
bersaing mencari rating dan hati penonton dengan hiburan-hiburan yang serba wah
serta glamour.
Di sisi lain, doktrin-doktrin barat terus masuk ke
dalam kehidupan kita saat ini. Doktrin itu secara halus terus berusaha
memadamkan semangat dan mental berjuang demi bangsa, agama, dan cita-cita
sehingga kaula muda pun lebih disibukkan dengan hiburan dan pesta-pesta.
BUDAYA
HEDON
Faktor yang sangat kuat dari kebudayaan barat saat
ini adalah teknologi. Dengan teknologi yang ada menjadikan masyarakat kita
hedon dan individualis. Apa itu hedon? Mengacu pada sumber dari Wikipedia
menyebutkan bahwa hedonisme (hedon) adalah cara pandang hidup yang memiliki
anggapan bahwa seseorang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan
sebanyak mungkin, dan sedapat mungkin bisa menghindari hal-hal yang dapat
menyakitkan. Ada dampak positif dan negatif dari hedonisme.
Positifnya, seseorang bisa termotivasi untuk
mendapatkan kebahagiaan demi kepuasan dan kesenangan dirinya.
Negatifnya, ketika seseorang tidak ada peluang mudah
untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, maka orang tersebut akan menghalalkan
segala cara demi kepuasan dan kesenangan yang menjadi tujuan.
Salah satu ciri hedonisme adalah berlaku konsumtif
dan bermewah-mewah dengan apa yang dimiliki. Suatu kebanggaan apabila
eksistensinya diakui oleh banyak orang dan mengagumi dengan apa yang telah ia
miliki. Namun hal tersebut dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.
Tidak hanya itu, berdampak pula menimbulkan
kesenjangan dan kecemburuan di masyarakat sekitarnya. Sikap individualistik pun
merupakan dampak dari teknologi yang ada.
Kemudahan teknologi seperti laptop, internet, dan
jejaring sosial yang selalu update tiap harinya, semakin menyibukkan masyarakat
dan kaum muda dengan teknologi. Siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar pun
tidak terlepas dari pengaruh teknologi tersebut, seperti kasus di televisi
tentang anak-anak yang kecanduan bermain game online tanpa ingat waktu dan
membolos sekolah demi bermain game online.
Gozali Munir, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional
GEMASABA menyoroti bahwa bahaya hedonsime yang sedang digandrungi kaum muda
saat ini bagaikan racun yang sangat berbahaya, meskipun terasa sangat manis di
lidah. Gozali menambahkan bahwa pemuda selalu menjadi pelopor perubahan sosial.
Namun, berbeda dengan fakta yang terjadi sekarang ini, peran pemuda semakin
lumpuh.
Banyak fenomena miris apabila kita perhatikan, di
antara ribuan pelajar dan mahasiswa yang berteriak histeris dan menangis ketika
bertemu dengan artis idolanya ketika menonton konser musik dari Korea maupun
konser band Barat. Hal tersebut merupakan cerminan yang terjadi di generasi
muda. Mereka sudah kehilangan eksistensi diri dan sudah terpengaruh dengan
budaya hedon yang kuat.
Solusi dari hal tersebut adalah peran aktif orang
tua dan juga guru di sekolah. Yang dapat mengarahkan dan membimbing mereka ke
jalan benar dan kembali pada agama. Dengan didikan agama yang kuat sejak dini,
dapat menghindari pengaruh-pengaruh negatif kelak di kemudian hari. Landasan
hidup, pegangan hidup, dan tujuan hidup dari generasi muda, tidak terlepas dari
pendidikan agama.
Tujuan hidup kita di dunia adalah untuk mengabdikan
diri kita kepada Tuhan yang telah menciptakan kita. Hal tersebut tidak lepas
dari perintah dan larangan yang ada di kitab suci-Nya. Sedangkan masyarakat
hedon tidak menaati perintah-Nya, dan melakukan apa yang menjadi larangan-Nya.
Semoga, kita sebagai generasi muda dapat menjadikan
hidup bermanfaat dan tidak mudah terpengaruh dengan kebudayaan dari barat yang
ada. Jadikan teknologi dan budaya tersebut sebagai pelajaran dan hal yang dapat
membantu kita meraih cita-cita bermanfaat untuk bangsa dan agama.
Referensi
kasus diambil dari: http://www.anneahira.com/budaya-barat.htm
ANALISIS
KASUS
Dilihat dari uraian kasus di atas, budaya hedonisme
ternyata sudah merasuk ke dalam pola pikir masyarakat Indonesia, terutama
pengaruh yang ditimbulkan pada kaum muda. Arti hedonisme dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia sendiri yaitu, hedonisme adalah paham yang menganggap bahwa
kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan yang paling utama dalam hidup.
Bisa dikatakan bahwa tidak ada sama sekali tujuan dari paham hedon ini yang
memetingkan peran agama untuk mencapainya. Bertolak belakang sekali dengan adat
ketimuran yang dimiliki bangsa Indonesia, yang menjunjung tinggi toleransi
antar umat beragama dan mayoritas penduduknya yang beragama Islam. Yang
masyarakatnya seharusnya selalu melandasi setiap tindakan mereka dengan
koridor-koridor Islam atau sesuai dengan agama yang dipeluknya. Tetapi sejak
dipengaruhinya masyarakat kita dengan hedonisme ini, kebanyakan tidak sadar
akan dampaknya kelak di kemudian hari kalau perubahan-perubahan yang dibawa
globalisasi itu telah merubah pola pikir masyarakat, terutama kaum muda.
Kalau ada dua acara berbeda dalam waktu yang
bersamaan, misalnya konser musik yang diisi oleh artis atau idola kita dan
acara satunya yaitu tabligh akbar yang diisi oleh ulama-ulama terkenal ataupun
syeikh. Mana yang Anda pilih?
Kaum muda kebanyakan lebih memilih
berbondong-bondong mendatangi konser musik yang kata mereka jarang sekali
digelar di Indonesia, ini kesempatan langka katanya. Lalu mereka akan merasa
sangat puas karena bisa menyaksikan idola mereka secara langsung meskipun hanya
mendengar suara idola mereka saja karena panggungnya terlalu jauh dari posisi
mereka menonton. Kalau ditanya kenapa tidak memilih ke acara tabligh akbar?
Alasannya bermacam-macam, ada yang beralasan kalau mereka masih muda, kalau
datang ke acara agama seperti itu pasti nanti mengantuk atau membosankan dan semacamnya.
Ada lagi yang beralasan ke acara agama seperti itu nanti saja kalau sudah tua.
Memang umur kita siapa yang tahu?
Sedangkan di acara tabligh akbar, kaum muda yang
datang bisa dihitung dengan jari. Sisanya adalah kebanyakan orang-orang
setengah baya sampai lanjut usia. Alasan mereka karena acara seperti itu bisa
memberikan sedikit ilmu untuk bekal mereka di akhirat nanti. Miris sekali,
seharusnya untuk datang ke acara yang berbasis agama seperti tabligh akbar tadi
tidak hanya kalau sudah tua saja. Datang ke acara keagamaan tidak selalu melulu
membosankan seperti yang dianggap oleh kaum muda di atas, sekarang ini banyak
ulama yang sudah memiliki metode menyampaikan dakwahnya agar bisa sesuai dengan
pemikiran kaum muda, bahkan sudah banyak ustadz/ustadzah yang masih berumur
belasan sudah belajar berdakwah.
Kebanyakan berpikir kalau perubahan ke arah
hedonisme tersebut wajar dengan alasan kalau kini zaman telah modern. Memang
zaman telah modern, tetapi seharusnya modernisasi tersebut bisa diimbangi oleh
masyarakat Indonesia dengan adat istiadat yang sudah ada sejak dahulu kala,
jangan sampai kita melupakan begitu saja kebudayaan asli negara tercinta kita
sendiri, budaya ketimuran Indonesia.
REFERENSI :
REFERENSI :
2.http://internasional.kompas.com/read/2013/06/15/10091516/Pertumbuhan.Penduduk.Dunia.Lampaui.Prediksi