Harapan itu selalu ada untuk orang-orang yang tidak mudah menyerah! Semangaaaaaaaaaaaaaat! :)

Minggu, 29 Juni 2014

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KEWIRAUSAHAAN



SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam dunia kewirausahaan juga dibutuhkan adanya Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan berkualitas. Sebab itulah berikut ini terdapat langkah-langkah serta tahap-tahap dalam proses penyediaan Sumber Daya Manusia (Human Resource Management) dan proses seleksinya.

Tugas penyediaan SDM semestinya sangat penting bagi wirausahawan. Produktivitas pada semua organisasi kewirausahaan ditentukan oleh bagaimana SDM berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya sistem manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal ke semuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewirausahaan.

LANGKAH-LANGKAH PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA:


1.     PEREKRUTAN (Recruitment)

Penarikan tenaga kerja adalah suatu proses penyaringan awal dari calon SDM yang tersedia untuk mengisi suatu posisi.

2.    SELEKSI

Seleksi adalah pemilihan individu untuk dipilih lagi secara spesifik dari semua individu yang telah direkrut.

Terdapat dua tahap yang harus di lalui untuk lulus seleksi yaitu, ujian (testing) dan pusat penilaian (assessment centers). Tujuan dari testing adalah untuk meningkatkan keberhasilan pemilihan sumber daya manusia yang sesuai bagi organisasi kewirausahaan.

3.    PELATIHAN (Training)

Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas SDM yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional. Oleh karena itu, tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan produktivitas dari individu-individu dalam tugas mereka dengan mempengaruhi perilaku mereka.

4.    PENILAIAN HASIL KERJA

Penilaian hasil kerja adalah proses menelaah aktivitas produktif individu-individu di masa lalu untuk mengevaluasi sumbangan yang mereka buat dalam mencapai tujuan sistem manajemen. Seperti halnya dengan pelatihan, penilaian hasil kerja adalah aktivitas yang bersifat continue dan dipusatkan pada SDM yang relative baru maupun yang sudah mapan dalam organisasi kewirausahaan.

SECARA DETAIL, TAHAP-TAHAP PROSES SELEKSI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

1.   Penyaringan pendahuluan (Preliminary Screening) dari rekaman, berkas data, dll.
2.    Wawancara pendahuluan
3.    Tes Kecerdasan (Intelligence)
4.    Tes bakat (Aptitude)
5.    Tes kepribadian (Personality)
6.    Rujukan Prestasi (Performance Refenrences)
7.    Wawancara dianostik
8.    Pemeriksaan kesehatan
9.    Penilaian Pribadi

PERENCANAAN

Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.

Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :
         Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
         Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional.

PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.

Henry Fayol mengemukakan enam belas garis pedoman umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya :

1.     Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.    Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya.
3.    Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik.
4.    Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5.    Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat.
6.    Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer.
7.    Mendefinisikan tugas-tugas.
8.    Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.    Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.

10.  Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.

11.   Mempertahankan disiplin .

12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.

13.   Mengakui adanya satu komando/pimpinan.

14.  Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.

15.   Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
16.   Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja.

PEMBAGIAN TENAGA KERJA

Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
1.     Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
2.    Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
3.    Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
4.    Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.
Kerugian :
1.     Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.
2.    Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.

WEWENANG

Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang lain melalui perintah yang dikeluarkan.
Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh individu dalam sistem.

Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :
  1. Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan.
  2. Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi.
  3. Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya.
  4. Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
  1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
  2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah.
  3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung.
  4. Rantai komando yang lengkap.
  5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
  6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
  7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer.

REFERENSI: