Harapan itu selalu ada untuk orang-orang yang tidak mudah menyerah! Semangaaaaaaaaaaaaaat! :)

Selasa, 30 April 2013

TUGAS KEPARIWISATAAN 2B


TUGAS 2 (pertanyaan kedua) – KEPARIWISATAAN #Softskill

2. Berikan analisis Anda, mengapa pariwisata memerlukan organisasi
      kepariwisataan ?

Jawab :

Organisasi Kepariwisataan 


Di Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan yaitu government tourist office, dan private tourist office.
Government tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerinmtah sebagai suatu bidang yang diberi tanggungjawab mengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkat asional, regional, maupun lokal. Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II.

Private Tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari macam – macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya merupakan rekanan bagi government tourist office. Di Indonesia organisasi seacam ini misalnya Perhimpunan Hotel dan RestoraN Indonesia (PHRI), Association of Indonesian Travel Agent (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lain sebagainya. Organisasi – organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata, Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

1. Direktorat Jendral Pariwisata
Berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. Km.4.5/Phb-75, tanggal 2 September 1975, tugas pokok Direktorat jendral Pariwisata diatur sebgai berikut:
a. Dirjen Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas poko departemen perhubungan di bidang kepariwisataan berdasarkan kebiijkasanaan yang ditetapkan.
b. Sekretaris Dirjen Pariwisata memiliki tugas memberi pelayanan teknis dan administratif bagi seluruh satuan oraganisasi dalam lingkungan Dirjen Pariwisata dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Dirje Pariwisata.
c. Direktorat Bina Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dirjen Pariwista di bidang pemasaran wisata, berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.
d. Direktorat bina pelayanan wisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas pokok Dirjen Pariwisata di bidang pelayanan wisata berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.
e. Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, mempunyai tugas membina dan mengkoordinasikan semua unit pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pariwisata di lingkungan departemen sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian.
f. Pusat penelitian dan pengembangan pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan semua unit penelitian dan pengembangan pariwisata berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian penelitian dan pengembangan pariwisata.

2. DEPARNAS (Dewan Pertimbangan kepariwisataan Nasional)
Dewan ini membantu presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pengembangan kepariwisataan nasional. Dewan ini diketuai oleh menteri negara EKUIN dan anggotanya terdiri dari 12 menteri ditambah Gubernur Bank Sentral serta Ketua Bappenas.

3. BAPPARNAS (Badan Pengembangan Pariwisata nasional)
Badan ini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1969 yang merupakan Badan Konsultatatif yang membantu menteri Pariwisata Pos dan telekomunikasi di bidang kepariwisataan.
Anggota – anggotanya terdiri dari:
- para direktur jendral yang erat hubngannya dengan bidang kepariwisataan
- para ketua himpunan yang mewakili industri pariwisata
- para ahli yang dipandang perlu
Adapun tugas – tugasnya adalah:
a. Mengajukan Usul dan memberikan saran atas keijaksanaan pengembangan pariwisata nasional.
b. Mengajukan usul dan memberikan saran tentang langkah – langkah pelaksanaan terhadap kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
c. Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah pelaksanaan terhadap kebijaksanaan di masing- masing bidang.
d. Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah kebiujaksanaan yang menyangkut kebijaksanaan di masing – masing bidang tertentu.
e. Memberi penilaian tentang buah pikiran mengenai hal – hal yang menyangkut pengembangan pariwisata nasional.

4. Deparpostel (Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi)
Deparpostel bertugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi departemen di propinsi yang bersangkutan antara lain:
a. mengumpulkan dan mengolah data dan menyusun rencana dan program kepariwisataan, pos, dan telekomunikasi.
b. Melaksanakan pembinaan usaha kepariwisataan di bidang pemasaran wisata dan pelayan wisata
c. Melaksankan pembinaan usaha pos, dan telekomunikasi di bidang pengendalian frekwensi dan pelayanan, pos, dan telekomunikasi.
d. Memberikan pelayan administratif kepada semua satuan organisasi di lingkungan kantor wilayah Departemen Pos dan telekomunikasi.

5. Diparda (Dinas Pariwisata Daerah)
Dinas Pariwisata Daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas dalam melaksanakan urusan rumah tangga daernya dalam bidang kepariwisataan yang menyangkut; urusan objek wisata, urusan pramuwisata, urusan losmen, penginapan remaja, pondok wisata, perkemahan, rumah makan, bar kawasan wisata, rekreasi, dan hiburan umum serta promosi daerah.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Diparda memiliki fungsi:
a. merumuskan kebijaksanaan teknik, pemberian bimbingan, pembinan dan perijinan dengan dasar kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernus kepala daerah.
b. Melaksankan tugas pokok sesuai denganperaturan perundang – undangan yang berlaku.
c. Mengumpulkan data, pengadaan penelitian, dan penganalisaan data sebagai bagian perencanaan pengembangan kepariwisataan di daerah.

Organisasi pariwisata yang termasuk private tourist office adalah:
1. ASITA (association of the Indonesian Tour & Travel Agencies)
ASITA adalah organisasi yang menjadi wadah bagi pengusaha perusahaan perjalanan Indonesia, dalam bahasa Indonesia bernama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta tahun 1971 dan memiliki beberapa tujuan yaitu:
a. berusaha memajukan dan melindungi kepentingan industri kepariwisataan nasional dan kepentingan para anggota.
b. Meni gkatkan citra PARIWISATA Indonesia dengan memberikan kepuasan, rasa aman,adanya kepastian perlindungan dan jaminan kepentingan tanpa mengorbankan kepentingan sesama anggota.
c. Menuskseskan program pembangunan nasional melalui sektor kepariwisataan sesuai dengan garis – garis besar haluan negara dan rencana pembangunan nasional.

2. PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman rekreasi Indonesia)
Perhimpunan Objek wisata Indonesiaaa atau lebih sering dikenal dengan PUTRI didirkan tanggal 10 November 1977. Adapun maksud didrikan PUTRI ini adalah sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama dan mengabdi profesi dalam usaha mengelola dan penegmbangan budaya serta lingkungan alam dan kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa tujuan organisasi PUTRI yaitu:
a. membina dan mengembangkan objek wisata dalam rangka mengembangkan pariwisata nusantara dan mancanegara.
b. Menanamkan dan memupuk rasa cinta tanah air melalui penyaajian objek wisata dalam usaha ikut berperan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
c. Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola objek – objek wisata dalam rangka meningkatkan pelayanan.

3. HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia)
HPI adalah organisasi profesional non politik dan mandiri yang merupakan waah persatuan dan kesatuan pribadi yang profesinya adalah pramuwisata.
HPI bertugas secara aktif menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara teratur, tertib dan berkesinambungan,meumpuk dan menigkatkan semangat serta kesadaran nasional sebagai warganegara RI serta memiliki tanggungjawab asosiasi terhadap lingkungan dan enigkatkan kerjasama.

4. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia)
Kegiatan organisasi ini adalah membantu para anggota dengan cara memberikan perlindungan, masukan, bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk meningkatkan mutu hotel/akomodasi, restoran, dan jasa boga,s esama anggota mengkoordinasikan dan meningkatkan kerjasama atar anggota dan organisasi lain di bidang kepariwisataan baik di dalam maupun di luar negeri, melakukan kegiatan penelitian perencanaan dan penegmbangan, melakukan promosi untuk meningkatkan kepariwisataan dalam dan luar negeri.


     SUMBER : http://deni--21.blogspot.com/2012/09/organisasi-kepariwisataan.html

                              

   Ada 2 (dua) pedoman umum untuk suatu organisasi pariwisata yang baik. Yaitu, pertama harus terjalinnya kerjasama dan kedua adanya koordinasi diantara :

1) Para pejabat yang duduk dalam organisasi baik tingkat nasional, provinsi
      dan lokal;
       2) Para pengusaha yang bergerak dalam industri pariwisata seperti usaha
          perjalanan, usaha penginapan, usaha angkutan, usaha rekreasi dan
           sektor hiburan, lembaga keuangan pariwisata, usaha cinderamata, dan
            pedagang umum;
      3) Organisasi yang tidak mencari untung yang erat kaitannya dengan
            pariwisata (misalnya klub-klub wisata dan klub mobil) ; dan
           4) Asosiasi profesi dalam pariwisata.

      Sumber: http://beritamanado.com/pariwisata/pengembangan-pariwisata-dan-peran-organisasi-kepariwisataan-kota-manado/57635/

 

            “Menurut saya, pariwisata itu memerlukan organisasi kepariwisataan seperti yang telah dibahas dalam artikel di atas. Ketika pariwisata memiliki organisasi kepariwisataan, maka organisasi-organisasi yang telah dibentuk baik oleh pemerintah maupun pihak swasta itu sangat membantu perkembangan pariwisata, khususnya di Indonesia. Selain itu dengan adanya organisasi kepariwisataan juga bisa lebih mempermudah para wisatawan untuk mengakses segala informasi yang berkaitan dengan pariwisata tanpa kebingungan mencari tempat untuk mendapat informasi. Pariwisata membutuhkan organisasi kepariwisataan agar bisa berkoordinasi dan saling berbagi informasi, misalnya tentang perkembangan objek pariwisata yang akan dikunjungi para wisatawan , dsb.



TUGAS KEPARIWISATAAN 2A


TUGAS 2 (pertanyaan pertama) – KEPARIWISATAAN #Softskill

        1.   Sarana dan prasarana pariwisata yang seperti apa yang menurut Anda ideal dan memuaskan wisatawan ?

Jawab:
Saya setuju dengan James J. Spillane. Menurut James J. Spillane (1994: 63-72) suatu obyek wisata atau destination, harus meliputi 5 (lima) unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati perjalanannya dengan sarana dan prasarananya, maka obyek wisata harus meliputi :

1. Attractions
Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attractions mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan atau permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas tertentu. Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah :
a) Keindahan alam.
b) Iklim dan cuaca.
c) Kebudayaan.
d) Sejarah.
e) Ethnicity-sifat kesukuan.
f) Accessibility-kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.

2. Facility
Fasilitas cenderung berorientasi pada attractions disuatu lokasi karena fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah attractions berkembang. Suatu attractions juga dapat merupakan fasilitas. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Seperti
fasilitas harus cocok dengan kualitas dan harga penginapan, makanan, dan minuman yang juga cocok dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut.

3. Infrastructure
Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas tanah dan suatu wilayah atau daerah. Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah :
a) Sistem pengairan/air
Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan.
Seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per
kamar per hari.
b) Sumber listrik dan energi
Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energi yang tersedia pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak (peak hours). Ini diperlukan supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus.
c) Jaringan komunikasi
Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang penuh dengan ketegangan, namun ada juga sebagian yang masih membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau telgram yang tersedia.
d) Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air
Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak atau permintaan maksimal.
e) Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal.
f) Jalan-jalan/jalan raya
Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan :
- Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta.
- Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pemandangan.
- Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah.
- Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan keadaan tanah.
- Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pemandangan yang indah.

          4. Transportation
Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk :
a) Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang sebelum berangkat dari daerah asal.
b) Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas.
c) Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandar udara.
d) Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan pengangkutan lain yang dapat dihubungi diterminal termasuk jadwal dan tarif.
e) Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon.
f) Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.
g) Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan pengangkutan lokal.
h) Peta kota harus tersedia bagi penumpang.

5. Hospitality (keramahtamahan)
Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal maka menginginkan kepastian akan jaminan keamanan, karena itu sangat penting, khususnya wisatawan asing.
Dalam melakukan pengembangan pariwisata, tentu tidak lepas dari peran organisasi kepariwisataan. Dalam tulisan ini yang dimaksudkan atau di titik beratkan yakni pada organisasi kepariwisataan pemerintah, yaitu Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) mempunyai tugas dan wewenang serta kewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan aset daerah yang berupa obyek-obyek wisata.
Sebagaimana suatu organisasi yang diberi wewenang dalam pengembang
pariwisata diwilayahnya, maka ia harus menjalankan kebijakan yang paling menguntungkan bagi daerah dan wilayahnya, karena fungsi dan tugas dari organisasi pariwisata pada umumnya adalah :
1. Berusaha memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung ke daerahannya dengan segala fasilitas dan potensi yang dimilikinya.
2. Melakukan koordinasi diantara bermacam-macam usaha, lembaga,
instansi dan jawatan yang ada dan bertujuan untuk mengembangkan industri pariwisata.
3. Mengusahakan memasyarakatkan pengertian pariwisata pada orang banyak, sehingga mereka mengetahui untung dan ruginya bila pariwisata dikembangkan sebagai suatu industri.
4. Mengadakan program riset yang bertujuan untuk memperbaiki produk wisata dan pengembangan produk-produk baru guna dapat menguasai pasaran diwaktu-waktu yang akan datang.
5. Menyediakan semua perlengkapan dan fasilitas untuk kegiatan pemasaran pariwisata, sehingga dapat diatur strategi pemasaran keseluruh wilayah.
6. Merumuskan kebijakan tentang pengembangan kepariwisataan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teratur dan berencana.
Oleh karena itu peranan organisasi kepariwisataan pemerintah – Disparbud merupakan salah satu hal utama dalam pengembangan pariwisata
Selain itu perlu pula disiapkan beberapa hal, seperti sumber daya yang ada, mempersiapkan masyarakatnya serta kesiapan sarana penunjang lainnya, karena bagaimanapun juga wisatawan menghendaki pelayanan yang memuaskan.




Rabu, 10 April 2013

TUGAS KETRAMPILAN KOMPUTER 2B

TUGAS MAIL MERGE - BIRTH DAY INVITATION







OBSERVATORIUM BOSSCHA


OBSERVATORIUM BOSSCHA

          Masih ingat tidak dengan film PETUALANGAN SHERINA? *mengenang masa kecil* hehe. Ya guys!! Di film itu ada adegan ketika sherina dan sadam bersembunyi dari para penculik. Mereka bersembunyi di sebuah Observatorium yang sejak awal memang tempat tujuan mereka berdua. Tempat itu adalah tempat peneropongan bintang loh, namanya Observatorium Bosscha.


                     Jangan salah paham dulu guys! 
          Kita bukan akan membahas tentang sinopsis film kok. Hehe.
         
         Mau tau lebih banyak lagi soal Observatorium Bosscha ini ?
         
         Let’s check this out! : )



Observatorium Bosscha merupakan satu-satunya tempat penelitian dan juga pengembangan ilmu astronomi di negara kita. Observatorium ini terletak di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung. Observatorium ini juga sering digunakan oleh mahasiswa ITB jurusan Astronomi untuk melakukan uji coba. Selain itu, masyarakat umum pun tidak sedikit yang berkunjung dan menyaksikan berbagai objek langit di sana.





Observatorium Bosscha dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging ( NISV ) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda, dengan nama Bosscha Sterrenwacht.


Karel Albert Rudolf Bosscha adalah seorang tuan tanah di perkebunan Malabar yang bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji untuk memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Karena perannya yang besar itulah, nama Bosscha diabadikan sebagai nama dari Observatorium ini. Pada 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan Observatorium Bosscha kepada pemerintah RI.
Bosscha , gedung dengan sebuah kubah besar yang menjadi landmark Bandung Utara selama lebih dari 85 tahun. Dimana di dalamnya tersimpan teleskop ganda Zeiss 60 cm. Bangunan Bosscha sendiri dirancang oleh arsitek Bandung yang terkenal bernama K. C. P. Wolf Schoemacher. Kubah gedung itu berbobot 56 ton dengan diameter 14,5 m dan terbuat dari baja setebal 2 mm.

Di sini terdapat 5 buah teleskop yang berukuran besar  yaitu :

Teleskop Refraktor Bamberg



Teropong Bamberg memiliki diameter lensa 37 cm serta panjang panjang fokus 7 m teropong refraktor. Teropong ini unik Terletak disebuah gedung dengan atap setengah silinder yang atapnya dapat digeser dan bisa  bergerak maju atau mundur untuk membuka atau menutup. Jangkauan teleskop ini cuma terbatas sebagai alat pengamatan benda banda langit yang berjarak zenit 60 derajat, atau untuk mengamati benda langit yang lebih tinggi dari 30 derajat dan azimut pada sektor Timur-Selatan-Barat.  Teropong Bamberg baru selesai diinstalasi pada awal tahun 1929 , Teleskop ini juga sudah dilengkapi kamera CCD. Teleskop bemberg biasanya digunakan untuk menentukan skala jarak, menera terang bintang,  mengamati citra kawah bulan, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati matahari, dan juga digunakan untuk mengamati benda benda langit lainnya.

Teleskop Schmidt Bima Sakti



Teleskop in memiliki optik Schmidt jadi sering disebut dengan Kamera Schmidt. Lensa koreksi Teropong  Schmidt  berdiameter 51 cm dengan diameter cermin 71 cm, serta panjang fokus 127 cm. Teleskop Schmidt berfungsi untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mengamati asteroid, spektrum bintang,  supernova, memotret objek di langit. Teleskop ini dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk mendapatkan spektrum bintang.


Teleskop Refraktor Ganda Zeiss



Teleskop ini memiliki Diameter teleskop utama 60 cm dan panjang fokus hampir 11 m bagian teleskop pencari memiliki diameter 40 cm. Kegunaanya antara lain untuk proses kegiatan pengamatan astrometri, khususnya untuk mendapatkan orbit bintang ganda visual. Teleskop ini juga dimanfaatkan sebagai alat pengamatan gerak diri bintang dalam gugus bintang, mengukur paralak bintang untuk menentukan jarak bintang. dengan CCD teleskop ini juga biasa dipakai untuk mengamati planet dan komet.

Teleskop Cassegrain GOTO



Teleskop ini termasuk jenis reflektor Cassegrain yang memiliki diameter cermin utama 45 cm berbentuk parabola serta mempunyai panjang fokus 1,8 m dengan cermin sekunder dengan bentuk hiperbola dan panjang fokus 5,4 m. Teleskop ini Cassegrain GOTO didapat dari bantuan kementrian luar negeri Jepang  pada tahun 1989 melalui progam ODA (Overseas Development Agency), Ministry of Foreign Affairs. Menggunakan teropong Cassegrain GOTO Objek bisa langsung diamati hanya dengan memasukan data posisi objekk tersebut dan data dari hasil pengamatan akan masuk ke media penyimpanan secara otomatis. Teleskop ini bisa juga difungsikan untuk mengukur intensitas cahaya bintang dan pengamatan sprektum bintang.

Teleskop Refraktor Unitron



Teleskop Unitron termasuk teropong refraktor yang dilengkapi lensa obyektif dengan diameter 102 mm serta panjang fokus 1500 mm.  Ukuran teropong yang kecil dan ringan, membuat Teropong Unitron baik untuk mengamati matahari dan juga bulan. Teropong ini mudah dibawa dan sudah beberapa kali digunakan saat ekspedisi mengamati gerhana matahari total dan juga sering dipakai untuk mengamati hilal, serta memotret bintik matahari dan benda langit lain.

Teleskop Surya dan Teleskop radio 2,3m
Teleskop surya adalah teleskop Matahari sedangkan Teleskop Radio 2,3m merupakan instrumen radio jenis Small Radio Telescope ( SRT ).  Teleskop radio dapat bekerja pada panjang gelombang 21 cm atau dalam frekuensi 1400-1440 MHz. Teleskop ini bisa dipakai untuk  pengamatan obyek yang jauh seperti ekstragalaksi dan kuasar.

Tapi sayang sekali guys, sekarang kondisi Observatorium Bosscha terancam tidak layak lagi digunakan sebagai pengamatan astronomi. Kondisi ini diakibatkan karena perkembangan penduduk di daerah lembang dan Bandung yang tumbuh pesat menyebabkan tempat yang dahulunya hutan hutan kecil atau pepohonan dijadikan tempat pemukiman penduduk yang akibatnya intensitas cahaya yang berlebihan mengganggu proses kegiatan peneropongan yang harusnya memerlukan intensitas cahaya minim.

Kehadiran peneropongan bintang Bosscha secara langsung ataupun tidak langsung sudah memberikan banyak manfaat bagi pengenalan ilmu Astronomi pada masyarakat luas. Ilmu pengetahuan yang tadinya masih asing dan menjadi barang yang langka, kini dapat dinikmati secara murah. Ini merupakan hal yang sangat bermanfaat.
          Bosscha bisa menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik. Wisata itu bukan hanya bermakna tentang refreshing, jalan-jalan, belanja, atau menghabiskan waktu luang saja , guys.. tetapi kita juga bisa berwisata ilmiah, wisata yang sekaligus menambah wawasan ilmu kita. Contohnya ya berwisata ke Observatorium Bosscha ini.

          Kunjungan yang ditawarkan di sini adalah kunjungan siang, kunjungan malam dan kunjungan malam khusus. Bosscha tutup pada hari minggu dan hari libur nasional. Dan setiap hari senin juga tidak ada yang berkunjung karena hari senin biada digunakan untuk perawatan teropong dan instrumentasi. Tiket masuk yang ditawarkan juga cukup terjangkau loh, sekitar Rp. 5.000,- sampai Rp. 10.000,-.
Jangan lewatkan tempat ini jika kita ingin melihat berbagai keindahan Langit! : )
               

Source: 

GARIS IMAJINASI DI TUGU KHATULISTIWA


GARIS IMAJINASI DI TUGU KHATULISTIWA

            Hai.. kali ini kita akan membahas tentang wisata ilmiah lainnya yang ada di Indonesia selain Observatorium Bosscha.


Tepatnya ada di Pulau Kalimantan! : )
            Garis Khatulistiwa ?   What is it ?
Garis Khatulistiwa atau yang biasa disebut garis equator (garis 0adalah sebuah garis imajinasi yang digambarkan berada di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan parallel terhadap poros rotasi planet. Garis Khatulistiwa itu membagi Bumi ini menjadi dua bagian ceritanya, guys. Yaitu bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Tugu Khatulistiwa ini terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 Km dari pusat Kota Pontianak, ke arah Kota Mempawah.

Tugu ini juga menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Pontianak.
Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung ini.



Dalam catatan itu disebutkan bahwa :
Pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in Nederlandsch-Indie: 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis ekuator di kota Pontianak dengan konstruksi sebagai berikut:
1.  Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah.
2.  Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan anak panah.
3.    Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan opzicter/ architech Silaban.
     Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian dalam.
4.   Tahun 1990, kembali tugu khatulistiwa itu direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991.

Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.

Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter.
Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr  menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.

Pada bulan Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa di Kota Pontianak. Koreksi dilakukan dengan menggunakan gabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial yaitu menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out .
Hasil pengukuran oleh tim BPPT, menunjukkan, posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur
Sementara, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini. Di tempat itulah kini dibangun patok baru yang masih terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia.
Mengenai posisi yang tertera dalam tugu (0 derajat, 0 menit dan 0 detik lintang, 109 derajat 20 menit, 0 detik bujur timur), berdasarkan hasil pelacakan tim BPPT, titik itu terletak 1,2 km dari Tugu Khatulistiwa, tepatnya di belakang sebuah rumah di Jl Sungai Selamat, kelurahan Siantan Hilir.

Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik  kulminasi  matahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi.
Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar Matahari.  Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitar tugu. Jumlah pengunjung akan melonjak di waktu terjadinya titik kulminasi karena kebanyakan pengunjung tidak ingin melewatkan momen yang langka itu.

Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dinamakan Vernal Equinox (titik pertemuan pertama) sebagai tanda awal musim semi dan 21-23 September dinamakan Autumnal Equinox (titik pertemuan kedua) sebagai tanda awal musum gugur. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.
Untuk merayakan dua momen yang terjadi setahun dua kali itu biasanya di kawasan tugu digelar berbagai kegiatan, seperti atraksi kesenian tradisional daerah setempat, pameran lukisan, dan lain-lain.


Oh ya! Sebenarnya untuk bisa masuk ke sini pengunjung tidak dipungut biaya loh.. alias G R A T I S. : ) hehehe
Tapi ada tawaran menarik nantinya loh.. dengan membayar Rp. 10.000,- saja, pengunjung akan mendapat sertifikat sebagai bukti bahwa kita pernah mengunjungi Tugu Khatulistiwa. Pada sertifikat itu terdapat foto kita dan tanda tangan Walikota Pontianak. Lumayan lah buat kenang-kenangan.. hehehe
Pengunjung diperbolehkan melihat bangunan tugunya yang asli, melihat dokumentasi sejarah pembangunan tugu dari awal berdirinya hingga sekarang ini, sehingga pengunjung dapat memperoleh pengetahuan dasar tentang ilmu bumi dan astronomi. Di sana juga terdapat sebuah papan informasi yang menunjukkan statistik pengunjung baik domestik maupun mancanegara.
Di sekitar kawasan Tugu Khatulistiwa tersedia berbagai fasilitas, seperti masjid, restoran, rumah makan, warung, took souvenir, areal parkir yang luas dan aman, serta wisma dan hotel dengan berbagai tipe.
Pada sore hari, kawasan ini tepat sekali dijadikan sebagai tempat untuk bersantai bersama keluarga atau sekedar untuk melepas penat sehabis bekerja seharian. Pada malam hari, eksotisme kawasan ini kian terasa. Dari lokasi taman, pengunjung dapat menikmati keindahan Sungai Kapuas yang memanjang. Kerlap-kerlip lampu dari daerah seberang Sungai Kapuas menambah daya tarik objek wisata tugu ini.


source:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Khatulistiwa
http://disbudpar.kalbarprov.go.id/where-to-go/pontianak/118-tugu-khatulistiwa.html